Golden Agri-Resources

Golden-Agri Resources (GAR) adalah perusahaan minyak sawit Singapura. Perusahaan ini terdaftar di Bursa Efek Singapura sejak 1999.[1] Pada Mei 2015, kapitalisasi pasarnya mencapai $4,1 miliar.[2] Sinar Mas Group adalah anak perusahaan GAR. Franky Oesman Widjaja menjabat sebagai CEO. Lew Syn Pau pernah menjabat anggota Parlemen Singapura selama 13 tahun, lalu menjadi anggota dewan direksi GAR.[3][4]

Menurut Greenpeace, GAR memiliki enam konsesi lahan gambut di Riau dengan luas total 20.000 hektar.[5] GAR kabarnya memiliki 1.800 hektar gambut di Kalimantan Tengah dan 1.330 hektar di Kalimantan Barat, tetapi mengklaim tidak terlibat dalam pembukaan hutan.[6] Greenpeace juga menemukan 322 titik api di lima konsesi GAR di Kalimantan Tengah.[7] GAR membantah tuduhan tersebut dan mengaku tidak melakukan pembakaran hutan sejak 1997.[8] Wawancara dengan pejabat senior perusahaan membuktikan sebaliknya.[9] Sekitar tahun 2010, sejumalh perusahaan seperti Burger King, Unilever, dan Nestlé membatalkan kontrak pasokan minyak sawitnya dengan anak perusahaan GAR karena terlibta praktik perkebunan yang tidak berkelanjutan.[10]

Referensi

  1. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 101
  2. ^ "Forbes Welcome". forbes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-11. Diakses tanggal 30 May 2016. 
  3. ^ "Golden Agri-Resources: About Us". goldenagri.com.sg. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-30. Diakses tanggal 30 May 2016. 
  4. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 90
  5. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 131
  6. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 132
  7. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  8. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  9. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 143
  10. ^ Helena Varkkey, The Haze Problem in Southeast Asia (Abingdon: Routledge, 2015), p. 97

Pranala luar

  • Situs web resmi Diarsipkan 2012-11-25 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Sinar Mas
Utama
  • Sinar Mas Communication & Technology
  • Sinar Mas Agribusiness & Food
  • Sinar Mas Financial Services
  • Sinar Mas Land
  • Sinar Mas Energy & Infrastructure
  • SMDV
Lain-lain
  • Eka Tjipta Foundation
  • Digital Money Group
  • Asia Pulp & Paper
  • l
  • b
  • s
Minyak sawit
Kelapa sawit
  • Attalea
    • A. maripa
  • Elaeis
    • E. guineesis
    • E. oleifera
Penyakit
  • Ngengat kantong
  • Pangkal busuk (Ganoderma orbiforme)
  • Cadang-cadang
  • Sindrom daun kecil
    • Oryctes rhinoceros
    • Rhynchophorus palmarum
  • Ngengat sawit
    • Tirathaba mundella
    • Tirathaba rufivena
  • Penyakit cincin merah (Bursaphelenchus cocophilus)
Komponen
Proses
Produk
Organisasi
Produsen
Konsumen
Pemerintah/
swasta
Kebijakan, dampak,
dan debat
  • Dampak biodiesel
  • Kebijakan biofuel (Malaysia)
  • Isu terkait biofuel
  • Minyak sawit berkelanjutan tersertifikasi
  • Deforestasi
    • kabut asap
  • Pangan vs. bahan bakar
  • Dampak sosial dan lingkungan
  • Minyak nabati sebagai energi alternatif
Menurut negara
  • Portal Portal: Pertanian
  • Energi
  • Makanan
  • Perhutanan
  • Category Kategori
    • menurut negara
  • Commons page Commons