Pulau Liran
8°3′50″S 125°44′0″E / 8.06389°S 125.73333°E / -8.06389; 125.73333
- IEST (UTC+09:00)
Pulau Liran atau Lirang adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Wetar dan berbatasan dengan negara Timor Leste. Pulau Liran ini merupakan bagian dari wilayah pemerintah kabupaten Maluku Barat Daya, provinsi Maluku.[1] Pulau ini berada di sebelah utara dari Timor Leste dengan koordinat 8° 3′ 50″ LS, 125° 44′ 0″ BT. Pada 2 Maret 2017, Presiden Joko Widodo menetapkan Pulau Liran sebagai salah satu dari 111 pulau-pulau kecil terluar.[2] Ketetapan ini tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2017 tentang Penetapan Pulau-Pulau Kecil Terluar.[2]
Flora dan Fauna
Flora
Di Pulau Liran terdapatkawasan hutan mangrove. Adapun jenis mangrove yang terdapat di Pulau Liran antara lain Sonneratia alba, Baringtonia asiatica, Hibiscus tilaceus, Nypa fructicans, dan Acanthus licifolius.[3]
Fauna
Beberapa fauna yang bisa ditemukan di perairan Pulau Liran antara lain ikan kerapu, kakap merah, ikan lencam, ikan napoleon, dan ikan baronang. Secara umum, Pulau Liran memeiliki potensi spesies ikan karang yang mencapai 195 jenis.[3]
Transportasi
Akses menuju Pulau Liran dapat ditempuh melalui laut. Perjalanan laut bisa melalui Pulau Moa di Ambon dengan waktu tempuh mencapai 8 jam. Alternatif lain yakni melalui pelabuhan di Dili, Timor Leste.[4]
Hubungan dengan Timor Leste
Wilayah Pulau Liran sangat dekat dengan wilayah Timor Leste terutama Pulau Atauro. Kedekatan secara geografis ini juga membuat masyarakat Pulau Liran lebih akrab dengan kehidupan Pulau Atauro. Masyarakat Pulau Liran yang sebagain besar bermatapencaharian sebagai nelayan, setiap hari menjual tangkapannya ke Pulau Atauro.[4]
Sebelum berpisah dengan Indonesia, nelayan Pulau Liran bisa menjual ikannya ke Atauro tanpa dokumen apapun. Kini, nelayan Pulau Liran wajb membawa dokumen yang dikeluarkan oleh Syahbandar Liran. Selain itu, nelayan juga wajib membawa Surat Kelayakan Mutu dari Kecamatan dan juga paspor. Tanpa paspor, nelayan Pula Liran tidak bisa turun di kota Atauro.[5]
Referensi
- l
- b
- s
- Ambon
- Babar
- Damar
- Pulau Dawelor Dawera
- Pulau Kisar
- Pulau Lakor
- Pulau Leti
- Liran
- Manuk
- Pulau Marsela
- Moa
- Pulau Nila
- Romang
- Pulau Sermata
- Pulau Serua
- Pulau Teun
- Pulau Wetang
- Wetar
- Banda
- Kei:
- (Kei Besar
- Kei Kecil)
- Geser
- Gorom
- Tayando
- Pulau Ur
- Pulau Watlus
- Watubela
- Pulau Aduar
- Pulau Barakan
- Pulau Baun
- Pulau Buar
- Pulau Jursiang
- Pulau Karawai
- Pulau Koba
- Pulau Kobror
- Pulau Kola
- Pulau Kongan
- Pulau Lola
- Pulau Maekor
- Pulau Mariri
- Pulau Panambulai
- Pulau Sewer
- Pulau Tabar
- Pulau Trangan
- Pulau Turturjuring
- Pulau Ujir
- Pulau Wamar
- Pulau Warialau
- Pulau Watulei
- Pulau Wokam
- Pulau Wolfat
- Pulau Workai
- Pulau Fordate
- Pulau Larat
- Pulau Molu Maru
- Pulau Selaru
- Pulau Sera
- Pulau Waliaru
- Pulau Wotap
- Pulau Yamdena
- Pulau Bararan
- Pulau Dullah
- Pulau Kepulauan Tayando Tam
- Pulau Kepulauan Kur
- Pulau Kur Selatan
Artikel bertopik pulau di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s
- ^ Geospasial, Badan Informasi. "Sistem Informasi Nama Rupabumi". Sistem Informasi Nama Rupabumi. Diakses tanggal 2023-01-11.
- ^ a b "111 Pulau Ini Ditetapkan Presiden Jokowi Sebagai Pulau-Pulau Kecil Terluar". Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2017-03-07. Diakses tanggal 2023-01-11.
- ^ a b "Pulau LIRAN". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2023-01-11.
- ^ a b Simorangkir, Eduardo. "Pulau Liran, 'Surga' Terlupakan di Perbatasan". detikTravel. Diakses tanggal 2023-01-11.
- ^ redaksi (2019-04-09). "Kisah Nelayan Pulau Liran di Perbatasan Timor Leste". Dari Laut. Diakses tanggal 2023-01-11.