Ali Yafie
2002–2005
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/02/Arrow_left_pictogram.png/5px-Arrow_left_pictogram.png)
Ibrahim Hosen
Ahsin Sakho
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Arrow_right_pictogram_01.png/5px-Arrow_right_pictogram_01.png)
1998–2000
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/02/Arrow_left_pictogram.png/5px-Arrow_left_pictogram.png)
Hasan Basri
Sahal Mahfudh
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Arrow_right_pictogram_01.png/5px-Arrow_right_pictogram_01.png)
1991–1992
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/02/Arrow_left_pictogram.png/5px-Arrow_left_pictogram.png)
Ahmad Shiddiq
Ilyas Ruhiat
![Sebelum](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2a/Arrow_right_pictogram_01.png/5px-Arrow_right_pictogram_01.png)
1 Oktober 1971 – 1 Oktober 1987
Kalimantan Selatan (1982–1987)
2022–2023
(1926-09-01)1 September 1926
Wani, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah, Hindia Belanda
Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia
Partai Persatuan Pembangunan (sesudah 1973)
![Sunting kotak info](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg/10px-OOjs_UI_icon_edit-ltr-progressive.svg.png)
![Bantuan penggunaan templat ini](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/38/Info_Simple.svg/10px-Info_Simple.svg.png)
Prof. Dr. AG. K.H. Muhammad Ali Yafie (1 September 1926 – 25 Februari 2023)[2] adalah ulama fikih/hukum Islam, profesor, politikus, hakim, birokrat, dosen, akademisi, dan guru Indonesia yang pernah menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sejak 1998 hingga 2000.[3] Ia juga pernah menjabat sebagai Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada 1991-1992, yakni jabatan tertinggi di dalam organisasi NU. Hingga wafatnya, ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Darud Da'wah wal Irsyad, Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang didirikannya pada 1947, serta sebagai anggota dewan penasehat untuk Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Latar belakang dan pendidikan
Muhammad Ali Yafie dilahirkan di Desa Wani, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926.[4] Ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya bernama Syekh Muhammad Yafie, seorang ulama dari Sulawesi Selatan, sedangkan ibunya bernama Imacayya, seorang putri raja Kerajaan Tanete di Sulawesi Selatan.[5] Muhammad Yafie merupakan putra Syekh Abdul Hafidz Bugis, ulama yang menjadi guru di Masjidil Haram.[6][7]
Ali Yafie menamatkan pendidikan di Vervolgschool Parepare pada 1940. Sejak 1941 hingga 1949, ia mengaji di Pesantren Rappang. Pada 1942, ia belajar di Madrasah Aunarrafiq Rappang. Pada 1951, ia belajar di Madrasah Aliyah Darud Da'wah wal Irsyad Parepare.[8]
Karier
Pada 1942, Ali Yafie memulai karier sebagai guru agama di Rappang hingga 1944 dan Wakil Qadhi Jampue, Pinrang hingga 1947. Pada 1952, ia diangkat sebagai Kepala Bagian Sekretaris Kantor Urusan Agama Kabupaten Parepare. Setahun kemudian ia juga mulai mengajar sebagai guru agama di SMA Negeri Parepare hingga 1955. Pada 1955, ia dipromosikan menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Parepare dan menjabat hingga 1959.[8]
Spesialisasinya adalah pada ilmu fiqh dan dikenal luas sebagai seorang ahli dalam bidang ini.[butuh rujukan] Ia diangkat sebagai hakim anggota di Pengadilan Agama Tinggi Ujung Pandang sejak 1959 sampai 1962, kemudian Kepala Inspektorat Peradilan Agama Indonesia bagian Timur (1962-1965).[8][9]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/30/K.H.M._Ali_Yafie%2C_1982.jpg/220px-K.H.M._Ali_Yafie%2C_1982.jpg)
Sejak 1965 hingga 1971, ia menjadi dekan di fakultas Ushuluddin IAIN Ujung Pandang, dan aktif di NU tingkat provinsi.[10]
Ia mulai aktif di tingkat nasional pada 1971.[butuh rujukan] Pada Muktamar Nahdlatul Ulama 1971 di Surabaya ia terpilih menjadi Rais Syuriyah. Pada pemilu 1971 ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari Nahdlatul Ulama untuk daerah pemilihan Sulawesi Selatan.[11] Kemudian ia tetap menjadi anggota DPR tiga periode sampai 1987,[8] ketika Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djaelani Naro, tidak lagi memasukkannya dalam daftar calon.[butuh rujukan]
Sejak itu, Ali Yafie mengajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi Islam di Jakarta, dan semakin aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI).[butuh rujukan] Pada Muktamar NU di Semarang 1979 dan Situbondo 1984, ia terpilih kembali sehagai Rais, dan di Muktamar Krapyak 1989 sebagai wakil Rais Aam.[butuh rujukan] Karena Kiai Achmad Siddiq meninggal dunia pada 1991, maka sebagai Wakil Rais Aam ia kemudian bertindak menjalankan tugas, tanggung jawab, hak dan wewenang sebagai pejabat sementara Rais Aam.[butuh rujukan] Setelah terlibat konflik dengan Abdurrahman Wahid mengenai penerimaan bantuan dari Yayasan Dana Bhakti Kesejahteraan Sosial untuk NU, Ali Yafie menarik diri dari PBNU.[9]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/c/c1/Lukman_Hakim_Saifuddin_dan_Ali_Yafie.jpg/220px-Lukman_Hakim_Saifuddin_dan_Ali_Yafie.jpg)
Meski sudah mengundurkan diri, ia tetap menjadi ulama yang berafiliasi dengan NU dan tidak keluar dari NU. Dua tahun setelah pengunduran dirinya sebagai ketua NU, pada 1994, ia menghadiri Muktamar NU di Cipasung, Tasikmalaya. Hubungannya dengan Abdurrahman Wahid masih terjaga hingga Wahid wafat. Dalam banyak kesempatan setelah pengunduran diri Yafie, Wahid kadang-kadang menyalahkan media atas kontribusi mereka untuk mengobarkan dan membuat marah Wahid dan Yafie karena membuat publisitas yang buruk.[9] Seperti di tahun 2021, ia masih aktif secara fisik dan masih menjadi ahli Fikih baik NU maupun Darul Dakwah wal Irsyad (DDI).[12][13]
Pada 1991, Ali Yafie dikukuhkan sebagai guru besar fikih Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta oleh rektor Ibrahim Hosen.[14] Pada 2002, Ali Yafie dilantik oleh Ketua Umum Yayasan IIQ Jakarta Harini Joesoef sebagai Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta menggantikan Ibrahim Hosen yang meninggal dunia.[15]
Kehidupan pribadi
Ali Yafie menikah dengan Aisyah pada tahun 1945 dan dikaruniai 4 orang anak terdiri dari 3 orang putra dan seorang putri.[16] Aisyah meninggal dunia pada 24 Januari 2020.[17]
Wafat
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/dd/Ma%27ruf_Amin_menjenguk_Ali_Yafie.webp/220px-Ma%27ruf_Amin_menjenguk_Ali_Yafie.webp.png)
Ali Yafie meninggal dunia di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, pada 25 Februari 2023 pukul 22.13 WIB.[18]
Referensi
- ^ https://ddisulsel.or.id/ag-ali-yafie-wafat-ketum-ddi-sulsel-warga-addariyah-berduka/
- ^ Abdurrahman, Syarif (2023-02-26). "Ulama Sulawesi Itu Pulang dengan Tenang". Tebuireng Initiatives. Diakses tanggal 2023-02-26.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-28. Diakses tanggal 2023-02-26.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=6wdndB8eyK0C&pg=PA293
- ^ https://www.nu.or.id/obituari/wafat-usia-96-tahun-inilah-profil-kh-ali-yafie-dan-karya-karyanya-Va35j
- ^ https://books.google.co.id/books?id=BAEoEAAAQBAJ&pg=PA121
- ^ https://books.google.co.id/books?id=4mRYEAAAQBAJ&pg=PT206
- ^ a b c d https://books.google.co.id/books?id=PdsG-wAeW2wC&pg=PA284
- ^ a b c Sahal, Hamzah (26 Januari 2021). Ahsan, Ivan Aulia, ed. "KH Ali Yafie, Mantan Rais Aam NU yang Berani Minta Soeharto Mundur". Tirto.id. Diakses tanggal 20 Februari 2022.
- ^ IIQ, Humas (2021-06-23). "Cerita UAS Ketika Bertemu Ulama Sepuh KH Ali Yafie". Institut Ilmu Al Qur'an (IIQ) Jakarta. Diakses tanggal 2023-01-31.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA197
- ^ Marzuki, Kastolani (2021-06-20). "Bertemu KH Ali Yafie, Ustaz Abdul Somad Ungkap Dapat Banyak Pesan Hikmah". inews.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-20. Diakses tanggal 2021-11-16. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^ Kambie, AS (2021-02-05). "Teladan Prof Dr KH Ali Yafie Sekretaris Pertama PBDDI, Tetap Berdakwah di Usia 95 Tahun". Tribun-timur.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-05. Diakses tanggal 2021-11-16. Parameter
|url-status=
yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan) - ^ https://books.google.co.id/books?id=CWHpAAAAMAAJ&q=ali+yafie+rektor+iiq&dq=ali+yafie+rektor+iiq&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwitkZ-nrrL9AhWBHLcAHQz4DxwQ6AF6BAgEEAM#ali%20yafie%20rektor%20iiq
- ^ https://www.google.com/search?q=Pelantikan+Kiai+Ali+Yafie+dilakukan+oleh+Ibu+Hj+.+Harwini+Joesoef+,+Ketua+Umum+Yayasan+IIQ+Jakarta+,+bertempat+di+Kampus+IIQ+,+Ciputat+,+Jakarta+.+Berkaitan+dengan+pe-+lantikan+rektor+,+ada+sesuatu+yang+menarik+.&client=ms-android-oppo-rvo2&prmd=inmv&sxsrf=AJOqlzWMYtIxoxS1XtaKAvDG6KLte_Pxuw:1677386788677&source=lnms&tbm=bks&sa=X&ved=2ahUKEwjbsMLdsLL9AhXqcGwGHVnBCNUQ_AUoBnoECAIQBg&biw=360&bih=626&dpr=2
- ^ https://books.google.co.id/books?id=IuA9EAAAQBAJ&pg=PA53
- ^ https://news.detik.com/berita/d-4871362/innalillaahi-istri-kh-ali-yafie-meninggal-dunia
- ^ https://www.nu.or.id/obituari/innalillahi-rais-aam-pbnu-1991-1992-kh-ali-yafie-berpulang-pXze8
Pranala luar
- Profil di Tokoh Indonesia Diarsipkan 2008-12-19 di Wayback Machine.
Jabatan organisasi Islam | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Hasan Basri | Ketua MUI 1990–2000 | Diteruskan oleh: M. Ahmad Sahal Mahfudz |
Didahului oleh: K.H. Ahmad Shiddiq | Rais Am Syuriah PB Nahdlatul Ulama 1991–1992 | Diteruskan oleh: Ilyas Ruhiat |
- l
- b
- s
No | Tahun Lahir | Tahun Wafat | Umur Wafat (±) | Nama | Keterangan | Rujukan | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
(Masehi) | (Hijriah) | (Masehi) | (Hijriah) | (Masehi) | (Hijriah) | ||||
1 | 1310 | ? | 1453 | ? | 143 | ? | AGH. As-Syaikh Sayyid Jamaluddin Husain Akbar al-Husaini | Kelahiran Malabar, India, diyakini bahwa Walisongo adalah keturunannya | [a 1] |
2 | 1626 | 1036 | 1699 | ? | 73 | ? | AGH. Syaikh Yusuf Al Makassari | Bergelar Tuanta Salamaka | [a 2] |
3 | 1835 | ? | 1934 | ? | 99 | ? | AGH. Sayyid Alwi Jamallullail | Bergelar Puang Towa | [a 3] |
4 | 1839 | ? | 1952 | 1362 | 113 | ? | AGH. Muhammad Thahir Imam Lapeo | Dikenal dengan nama Imam Lapeo dari Mandar | [a 4] |
5 | 1885 | ? | 1972 | ? | 87 | ? | AGH. Ahmad Bone | Tercatat sebagai Pendiri NU di Sulawesi Selatan | [a 5] |
6 | 1934 | 1312 | 2000 | ? | 66 | ? | AGH. Sayyid Habib Hasan bin Alwi bin Sahil | Dikenal dengan Puang Lero; pendiri Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Pambusuang | [a 6] |
7 | 1895 | ? | 1958 | ? | 63 | ? | AGH. Sayyid Ali Mathar | Kakek dari Prof. Dr. Qasim Mathar, Guru Besar UIN Alauddin | [a 7] |
8 | 1908 | 1326 | 1952 | 1372 | 44 | 46 | AGH. Muhammad As'ad al-Bugisi | Salah seorang guru dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | [a 8] |
9 | 1900 | ? | 1996 | ? | 96 | ? | AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | Pendiri Pondok Pesantren Darud Da'wah wal Irsyad (DDI) Mangkoso | [a 9] |
10 | 1906 | ? | 1958 | ? | 52 | ? | AGH. Muhammad Ramli | Tercatat sebagai Pendiri NU di Sulawesi Selatan dan Universitas Muslim Indonesia | [a 10] |
11 | 1908 | ? | 2006 | ? | 98 | ? | AGH. Daud Ismail | Dikenal sebagai Ulama Mufassir | [a 11] |
12 | 1913 | ? | 1977 | ? | 64 | ? | AGH. Muhammad Shaleh al-Mandary | Salah seorang murid dari Al-Habib Sayyid Alwi bin Abbas al-Maliki | [a 12] |
13 | 1914 | ? | 1986 | ? | 72 | ? | AGH. Muhmmad Yunus Maratan | Ayah dari Prof. Dr. H. Rafi'i Yunus Maratan, MA, Pimpinan PB As'adiyah | [a 13] |
14 | 1915 | ? | 1986 | ? | 71 | ? | AGH. Prof. Abdurrahman Shihab | Salah seorang tokoh UIN Alauddin | [a 14] |
15 | 1916 | ? | 1990 | ? | 74 | ? | AGH. Djabbar Asyry | Pimpinan Majelis Tarjih Muhammadiyah Makassar | [a 15] |
16 | 1917 | ? | 2006 | ? | 89 | ? | AGH. Ahmad Marzuki Hasan | Pendiri Pesantren Darul Istiqamah Maccopa Makassar | [a 16] |
17 | 1917 | ? | 1982 | ? | 65 | ? | AGH. Mustari | Masuk dalam Komisi Bathsul NU dalam Muktamar di Semarang | [a 17] |
18 | 1918 | ? | 1982 | ? | 64 | ? | AGH. Muhammad Bilalu | Pernah menuntut ilmu di Makkah selama 11 tahun | [a 18] |
19 | 1918 | ? | 1991 | ? | 73 | ? | AGH. Muhammad Hasyim Hasan | Pernah dibimbing oleh Syaikh Mahmud al-Jawad, Ulama asal Madinah | [a 19] |
20 | 1919 | ? | 2006 | ? | 87 | ? | AGH. Sayyid Jamaluddin Puang Ramma | Dikenal dengan gelar Puang Ramma, tercatat sebagai Pendiri NU di Sulawesi Selatan | [a 20] |
21 | 1919 | ? | 1985 | ? | 66 | ? | AGH. Amberi Said | Guru dari AGH. Sanusi Baco | [a 21] |
22 | 1919 | ? | 2009 | ? | 90 | ? | AGH. Abduh Pabbaja | Pendiri Pondok Pesantren Al-Furqan Pare-Pare | [a 22] |
23 | 1920 | ? | 1994 | ? | 74 | ? | AGH. Abdul Kadir Khalid | Alumni Universitas Al-Azhar | [a 23] |
24 | 1920 | ? | 2004 | ? | 84 | ? | AGH. Abdul Muin Yusuf | Perintis beridinya NU di Sidrap | [a 24] |
25 | 1920 | ? | 1976 | ? | 56 | ? | AGH. Abdul Rahman Matammeng | Ulama, Qadhi, Akademisi dan sahabat dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | [a 25] |
26 | 1920 | ? | 2012 | ? | 92 | ? | AGH. Muhammad Yusuf Surur | Ayah dari Dr. Bunyamin Yusuf Surur | [a 26] |
27 | 1921 | ? | 1996 | ? | 75 | ? | AGH. Junaid Sulaiman | Alumni Madrasah Al-Shaulatiyah | [a 27] |
28 | 1922 | ? | 2000 | ? | 78 | ? | AGH. Abdul Malik Muhammad | Alumni Madrasah Dar al-Ulum al-Diniyyah al-Jawiyyah | [a 28] |
29 | 1922 | ? | 1975 | ? | 53 | ? | AGH. Abdus Shafa | Santri dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | [a 29] |
30 | 1922 | ? | 1994 | ? | 72 | ? | AGH. Harun Rasyid | Santri dari AGH. Muhammad As'ad | [a 30] |
31 | 1922 | ? | 2003 | ? | 81 | ? | AGH. Hamzah Badawi | Santri dari AGH. Muhammad As'ad | [a 31] |
32 | 1923 | ? | 2005 | ? | 82 | ? | AGH. Lanre Said | Cucu dari Puang Lanre | [a 32] |
33 | 1925 | ? | 2000 | ? | 75 | ? | AGH. Hamzah Mangulung | Santri dari AGH. Muhammad As'ad | [a 33] |
34 | 1926 | ? | ? | ? | ? | ? | AGH. Dr. Muhammad Ali Yafie | Tokoh Nahdlatul Ulama; Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia | [a 34] |
35 | 1928 | ? | 1997 | ? | 69 | ? | AGH. Usman Arif | Pernah mukim di Makkah selama 6 tahun | [a 35] |
36 | 1930 | ? | 2014 | ? | 84 | ? | AGH. Djamaluddin Amien | Tokoh Muhammadiyah | [a 36] |
37 | 1932 | ? | 1991 | ? | 59 | ? | AGH. Muhammad Alwy Ali | Santri dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle, mukim di Makkah 9 tahun | [a 37] |
38 | 1932 | ? | 2011 | 1432 | 79 | ? | AGH. Muhammad Nur | Alumni Madrasah Dar al-Ulum al-Diniyyah al-Jawiyyah | [a 38] |
39 | 1937 | ? | 2005 | ? | 68 | ? | AGH. Prof. Dr. Sahabuddin | Murid dari Syaikh Sayyid Prof. Dr. Muhammad Alwi al-Maliki al- Husainy | [a 39] |
40 | 1937 | ? | ? | ? | ? | ? | AGH. Dr (Hc) Sanusi Baco, Lc | Sahabat Gus Dur dan Gus Mus | [a 40] |
41 | 1941 | ? | 2018 | ? | 77 | ? | AGH. Prof. Dr. Muhammad Rafi'i Yunus Maratan, MA | Pimpinan Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang, Wajo | [a 41] [a 42] |
42 | 1942 | ? | 2001 | ? | 59 | ? | AGH. Ilyas Salewe | Santri dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | [a 43] |
43 | 1942 | ? | 2015 | ? | 73 | ? | AGH. Abunawas Bintang | Santri dari AGH. Abdurrahman Ambo Dalle | [a 44] |
44 | 1944 | ? | ? | ? | ? | ? | AGH. Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA | Ulama Ahli Tafsir | [a 45] |
45 | 1945 | ? | 1998 | ? | 53 | ? | AGH. Abdullah Said | Pendiri Hidayatullah (organisasi) | [a 46] |
46 | 1946 | ? | 2013 | ? | 67 | ? | AGH. Muhammad Harisah Hs | Pendiri Pondok Pesantren An-Nahdah Makassar | [a 47] |
47 | 1947 | ? | 2012 | ? | 65 | ? | AGH. Dr. Abdul Wahab Zakaria | Alumni Universitas Al-Azhar | [a 48] |
48 | 1948 | 1367 | ? | ? | ? | ? | AGH. Dr. Baharuddin Harisah Hs, MA | Ketua MUI Kota Makassar | [a 49] |
49 | 1959 | ? | ? | ? | ? | ? | AGH. Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA | Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, dll. | [a 50] |
50 | 1960 | ? | ? | ? | ? | ? | AGH. As-Syaikh Sayyid Habib A. Rahim Puang Makka | Tokoh Nahdlatul Ulama | [a 51] |
Keterangan Tabel | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Catatan |
| ||||||||||
Catatan Kaki |
| ||||||||||
Daftar Pustaka |
|